PT BAU Tolak Gunakan Tenaga Kerja Pribumi
Usaha warga di Kecamatan Merapi Barat Lahat yang meminta menjadi pekerja di PT Bara Alam Utama (BAU), tampaknya sia-sia.
Editor:
Juang Naibaho
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Usaha warga tiga desa, yakni Desa Negeri Agung, Tanjung Baru dan Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Lahat, Sumsel, yang meminta menjadi pekerja di PT Bara Alam Utama (BAU), tampaknya sia-sia. Keinginan untuk bekerja di perusahaan itu belum diakomodir.
Kepala Teknik Tambang (KTT) PT BAU, Andri Budi Wangsa yang dihubungi telepon seluler, Senin (6/9/2010), menuturkan, PT BAU belum bisa mengabulkan permintaan warga disebabkan belum dibutuhkannya pekerja di pertambangan itu.
"Kita tidak bisa menentukan kapan mereka akan kita pekerjakan di perusahaan ini. Kita memang tidak membutuhkan karyawan, baik yang skill maupun yang non-skill," ujar Andri.
Namun, Andri berjanji bahwa PT BAU akan mengutamakan warga tiga desa itu jika nantinya PT BAU membutuhkan tenaga kerja dengan menghubungi kepala desa setempat. "Namun jika membutuhkan, kita akan memberitahukannya kepada kepala desa setempat," ujarnya.
Sementara seorang perwakilan warga dari tiga desa itu mengatakan segera mengumpulkan masyarakat untuk menuntut dan meminta pihak perusahaan agar menerima mereka menjadi pekerja di PT BAU itu. "Bagaimanapun caranya kami harus bekerja disana, itu tanah dan kelahiran kami," katanya.
Menurutnya, warga sudah menduga ditolaknya aspirasi mereka. Namun, sebelum mengambil tindakan lebih jauh, mereka mengaku perlu melakukan aksi dengan para petinggi PT BAU. "Ini memang sudah diprediksi sebelumnya. Namun dengan adanya penolakan ini, kami lebih leluasa lagi untuk bertindak," katanya.(*)