Kamis, 11 September 2025

Empatlawang Jadi Tempat Pembuangan Makanan Kedaluwarsa

Pasar Tebingtinggi, Kabupaten Empatlawang, Sumsel, tampaknya menjadi tempat pembuangan makanan dan minuman kedaluwarsa.

Editor: Juang Naibaho
zoom-inlihat foto Empatlawang Jadi Tempat Pembuangan Makanan Kedaluwarsa
Tribunnews.com/Iwan Tanuzi
Wali Kota Jakarta Selatan melakukan sidak produk makanan yang dijual di di Giant Lebak Bulus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Wiliem WK

TRIBUNNEWS.COM, EMPATLAWANG - Pasar Tebingtinggi, Kabupaten Empatlawang, Sumatera Selatan, tampaknya menjadi tempat pelemparan atau pembuangan makanan dan minuman kedaluwarsa. Hal itu dilihat maraknya temuan makanan kedaluwarsa di Pasar Tebingtinggi dan juga toko-toko kecil setempat.

Hal tersebut dikatakan Ketua YLKI Lahat, Senin (6/9/2010), yang juga membawahi wilayah Kabupaten Empatlawang. Itu dikatakan disela-sela sidak di Pasar Tebingtinggi bersama Bupati dan jajaran pemkab, Kepolisian, dan Koramil setempat. Sidak untuk menyikapi sinyalemen wilayah Empatlawang yang menjadi sasaran pembuangan makanan dan minuman kedaluwarsa.

Menurut Sanderson, Empatlawang menjadi tempat pembuangan mengingat masyarakat kurang memahami atau kurang cermat membedakan makanan dan minuman kedaluwarsa dengan yang tidak. "Selain itu Kabupaten Empatlawang, terutama Kecamatan Tebingtinggi, adalah jalur lintas negara mempercepat pendistribusian barang yang tidak layak dikonsumsi itu," ujar Sanderson.

Sedangkan dari sidak ke Pasar Tebingtinggi terhadap kue lebaran hingga pedagang daging, ditemukan beberapa makanan yang tidak layak lagi diperdagangkan, kedaluwarsa, kemasan rusak, bahkan ada pewarna makanan yang tidak boleh dikonsumsi lagi, yakni pewarna makanan cap kodok. Petugas juga menemukan satu produk dengan kemasan rusak dan kedaluwarsa yang dijual di pusat perbelanjaan.

"Makanan kedaluwarsa itu membunuh perlahan, karena banyak mengandung racun. Kita sangat mengharapkan kerjasamanya dengan semua masyarakat untuk mencegah peredaran makanan kadaluwarsa. Seharusnya 3 bulan sebelum kedaluwarsa makanan sudah ditarik dari pasaran," jelas Sanderson.

Sementara Bupati Empatlawang H Budi Antoni Aljufri mengatakan, peredaran makanan kedaluwarsa harus cepat dihentikan, karena sangat merugikan masyarakat banyak. "Jangan sampai masyarakat banyak menjadi korban, sedangkan pihak lain mendapat keuntungan. Jangan demi meraup keuntungan, segalanya dilakukan, sampai menjual makanan yang tidak layak," ujarnya.(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini