Tungkal Rindu Kejayaan Pelabuhan Impor
Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) merindukan pelabuhan impor yang pernah berjaya sebelum tahun 2008 lalu.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan Tribun Jambi, Berman Tua Sibuea
TRIBUNNEWS.COM, TUNGKAL - Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) merindukan pelabuhan impor yang pernah berjaya sebelum tahun 2008 lalu. Saat itu, sepanjang hari pelabuhan Tungkal tidak pernah sepi dari aktivitas.
Namun seiring keluarnya surat menteri perdagangan republik Indonesia dengan nomor 56/M-DAG/Per/12/2008 tentang pembatasan impor di pelabuhan Tungkal, praktis pelabuhan Tungkal mati suri.
Mengatasi
persoalan tersebut, Pemkab Tanjabbar telah
melayangkan surat
ke menteri perdagangan agar memperbolehkan pelabuhan Tungkal melayani impor
barang padat karya.
Demikian disampaikan Kabag Ekonomi Setda Tanjabbar, Yuldelmi kepada Tribun, Jumat (4/3/2011).
"Sudah kita kirim surat ke menperindag, agar membuka kembali pelabuhan Tungkal menjadi kawasan Impor," kata Kabag Ekonomi Setda Tanjabbar, Yuldemi.
Dengan adanya surat menperindag tahun 2008 lalu, impor barang pada karya hanya diperbolehkan melalui pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, pelabuhan Belawan, Tanjung Emas, dan pelabuhan Makassar
"Secara infrastruktur, pelabuhan Tungkal sudah siap karena selama ini kita mendrop barang padat karya dari Medan," ujarnya.
"Pak Bupati juga akan melakukan pertemuan dengan menperindag untuk mewujudkan keinginan itu," sambungnya.