Petani di Sukamantri Mulai Menggigiti Tikus
Begitu kesalnya dengan hama tikus yang menganggu tanaman pertaniannya, para petani di Kampung Sukamantri, harus menggigiti tikus.
Editor:
OMDSMY Novemy Leo
Serangan hama tikus di Desa Sukamantri yang terjadi sejak sebulan lalu sudah sangat mengkhawatirkan. Gerombolan tikus merusak tanaman padi sehingga membuat petani setempat terancam gagal panen. Sebagian dari total sekitar 80 hektar sawah di desa itu porak poranda akibat ulah si mulut monyong ini.
“Tindakan ini (menggigit tikus, Red) kami lakukan karena sudah terlampau kesal terhadap serangan hama tikus yang telah beberapa kali menggagalkan panen,” ungkap Oyo Sukarya (65).
Oyo adalah salah seorang petani penggigit tikus, disela aksi berburu tikus yang juga disaksikan aparat desa, tokoh warga serta masyarakat.
Ditanya kenapa sampai ada ritual menggigit segala, sambil tertawa Oyo mengaku itu lebih karena saking kesal saja. Namun begitu, ia berharap aksi menggigit tikus ini membuat serangan hama tikus tidak terjadi lagi.
“Ah ini //mah// saking kesal saja. Tapi, siapa tahu tikus akan jera dan tidak mengganggu lagi area pertanian," ujarnya ngakak.
Tak hanya Oyo, para petani lainnya melakukan tindakan nekad serupa. Tanpa rasa jijik mereka langsung menggigit hingga mati tikus yang ditangkap. Bahkan mereka saling berlomba dengan sejumlah anjing peliharaan dalam berburu tikus.
Kalau anjing dapat tangkapan langsung dikunyah dan ditelan. Tapi Oyo dan sesama petani hanya menggigit sampai mati.
“Tapi tidak semua tikus yang digigit anjing dimakan. Kami juga masih berupaya mengumpulkan hasil tangkapan untuk diperlihatkan kepada warga dan nantinya akan dimusnahkan,” tutur Engkus (45), petani lainnya.
Selain digigit, ratusan tikus itu berhasil ditangkap dengan cara digembosi asap ke lubang-lubang tikus, serta memasang perangkap makanan beracun yang sebelumnya dihamparkan.
Koordinator Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Ciawi, Hadiat, yang juga turut menyaksikan aksi perburuan tikus itu, mengatakan, selain melakukan pengendalian hama tikus, pihaknya juga mengajak para petani untuk terus mengembangkan kualitas tanaman padi serta mematuhi musim tanam.
“Dengan melakukan musim tanam yang serempak, kemungkinan terserangnya hama tikus akan sangat kecil. Bahkan, hasil produksi akan semakin meningkat. Para petani juga harus lebih giat melakukan upaya penanggulangan hama lainnya, serta rajin mengontrol area pertaniannya,” harap Hadiat.