Pesantren Pasuruan Diserang
Rusuh Pasuruan Rekayasa Politis Diskreditkan Pemerintah
Politisi Senior PKB, Lily Chadijah Wahid mengatakan penyerangan Pondok Pesantren di Pasuruan, Jawa Timur merupakan gerakan politis
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Senior PKB, Lily Chadijah Wahid mengatakan penyerangan Pondok Pesantren di Pasuruan, Jawa Timur merupakan gerakan politis untuk mendiskreditkan pemerintah. Lily bahkan mengatakan, apa yang terjadi di Pasuruan merupakan rekayasa.
"Rekayasa ingin meresahkan masyarakat bahwa pemerintah tidak mampu atasi soal kerukunan umat beragama, ada kesan ingin mendiskreditkan pemerintah," ujar Lily saat ditemui di gedung DPR, Rabu (16/2/2011).
Menurut Lily, apa yang terjadi di Pasuruan merupakan ulah aktor intelektual yang memiliki hubungan erat dengan gerakan radikalisme dan ada hubungannya dengan kejadian di Cikeusik dan Temanggung. Semestinya, lanjut Lily pihak kepolisian dengan mudah menangkapnya.
"Yang melakukan ini punya hubungan cukup baik dengan radikalisme bisa dihitung dengan jari polisi harusnya bisa mengejar," jelasnya.
Saat ditanyakan terkait apakah ada hubungannya dengan FPI, Lily mengatakan hal itu tidak ada kaitannya.
"Memang FPI di sana ada tapi sedikit, tapi saya lihat tidak karena saat kejadian tidak ada atribut, kita tahu FPI sangat senang dengan atribut," pungkasnya.