Kamis, 11 September 2025

TV Berlangganan Di Indonesia Baru Capai 3 persen

Penetrasi televisi berlangganan di Indonesia baru mencapai 3 persen

Penulis: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto TV  Berlangganan  Di  Indonesia   Baru  Capai  3  persen
Telkomvision
Mengawali tahun 2011 Telkomvision luncurkan logo baru
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Penetrasi  televisi  berlangganan  di Indonesia  baru mencapai  3 persen  disbanding dengan  negara-negara lain  di Asia,  Dengan   penggantian  logo baru , wajah  baru dan semangat  baru, Telkom Vision  akan  memperkuat posisinya sebagai  multimedia  yang  menghadirkan  tidak saja beragam  layanan  hiburan  tapi juga  layanan  seperti  internet dan fixed line melalui dukungan  Telkom Group.

Hal ini  diutarakan  Direktur  Utama Telkom Vision, Elvizar KH, pada  kesempatan  peluncuran  logo baru  yang akan digunakan  Telkom Vision, Rabu (26/1/2011).

Diutarakan  Elvizar,  tahun 2010 lalu,  pihak Tekom Vision  berhasil  meraih  pelanggan   sebesar 19 persen, dimana  pelanggan  DHT berhasil meningkat  menjadi 46 persen dibandingkan  dengan  tahun 2009, melampaui  pertumbuhan  pelanggan  DTH di  industri yang tumbuh sebesar  37  persen.

Sementara revenue Telkom Vision  meningkat 122 persen disbanding  tahun 2009 dibandingkan  dengan  pertumbuhan  revenue industri sebesar 37 persen.

Dikatakan  Elvizar,  tahun 2011  Telkom Vision  menargetkan  pertumbuhan  penjualan  sebesar  90 persen , dari total  pelanggan  sebesar  66 persen. “ Telkom Vision  juga  secara terus menerus melakukan  pengembangan  dan perbaikan  dalam  hal pelayanan  pelanggan, di antaranya  dengan  menghadirkan  berbagai kemudahan  seperti dalam hal  model pembayaran. “ ujar  Elvizar.

Tahun  ini  menurut  Elvizar, Telkom Vision  akan  terus melakukan  layanan  dan inovasi melalui  produk paket  pilihan  hiburan  melalui teknologi yang bernasis  kabel , satelit dan  peluncuran  Internet Protocol TV (IPTV), serta diikuti dengan   dengan  penambahan  local  konten  in house channel.  

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini