Kamis, 11 September 2025

Meski Diakali Taiwan Mobil Bahan Bakar Lemon ITS Juara

Meski diakali dan dicurangi tuan rumah, mobil yang dilahirkan dari tangan-tangan terampil mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)

Editor: Tjatur Wisanggeni
TAIWAN, TRIBUNNEWS.COM --  Meski diakali dan dicurangi tuan rumah, mobil yang dilahirkan dari tangan-tangan terampil mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berhasil mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia.

Mobil yang diberi nama Spektronics ini juara dalam Taiwan 2010 Chemical Engineering Car Competition (Chem-E-Car Competition). Meski tak menang di tingkat teknologinya, namun mobil futuristik ini juara tiga The Best Design. Selain itu, Spektronics juga mampu dipresentasikan dengan baik oleh lima mahasiswa ITS sehingga menyabet juara tiga di nomor poster presentation.

Tuan rumah Taiwan tampil sebagai juara pertama karena mobilnya sudah dirancang untuk medan karpet. “Kami diakali panitia, ternyata lintasan untuk kompetisi tidak lazim. Masak lintasan dari karpet. Bukan lantai seperti informasi awal. Itu pun kami tahu 10 menit menjelang kompetisi. Akibatnya, mobil kami hanya berjalan 0,3 meter. Peserta dari negara lain di luar Taiwan juga kecele. Tapi kami jadi best design,” sesal Ketua Tim Spektronics, Hardiyanto Dwi Ratno Wijaya, setibanya di ITS, Senin (11/10/2010).

Begitu mengetahui perlintasan kompetisi bukan dari ubin, tim ITS tercengang. Landasan pacu dari karpet itu membuat semua data uji coba kacau. Menurut Hardiyanto, karpet membuat gesekan semakin besar sehingga gerak roda jadi lambat.

“Pada performance pertama dengan jarak 15 meter dan beban 300 mili liter air kita langsung gagal. Mobil tidak mau jalan karena terhambat landasan pacu dan roda terselip sasis. Pada performance kedua dengan jarak 25 meter beban 400 mili mobil malah melaju hingga 28 meter. Akhirnya pada laga performance ini diborong Taiwan karena mereka lebih siap dengan landasan pacu karpet,” bebernya.

Namun satu-satunya wakil Indonesia ini mengaku bangga. “Pertama kali tampil sebagai satu-satunya wakil Indonesia bisa juara,” tambah Hardi.

Kompetisi ini adalah lomba menciptakan energi alternatif ramah lingkungan. Penilaiannya dihitung berdasarkan ketepatan laju. Peserta diminta mendesain dan menciptakan mobil dengan teknik kimia untuk melaju dan berhenti di jarak yang sudah ditentukan. (surya)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini