Kamis, 11 September 2025

Nyawa Masron Melayang Dijilat Petir

Masron (47) tergeletak tak bernyawa di dapur rumah, Rabu (20/10/2010) pagi, setelah terkena jilatan petir.

Editor: Kisdiantoro
zoom-inlihat foto Nyawa Masron Melayang Dijilat Petir
ist
ilustrasi petir menyambar
Laporan Wartawan Bangka Pos

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPANDAN - Masron (47) tergeletak tak bernyawa di dapur rumah, Rabu (20/10/2010) pagi. Warga Jalan Merdeka Desa Tanjungrusa, Membalong ini tewas tersambar petir saat hendak menghidupkan lambu teplok di rumahnya. Di dadanya terdapat luka lebam seperti bekas terbakar. Pipi kanan dan telinga kanan luka lecet. Nyawanya tak tertolong lagi beberapa saat setelah tersambar petir.

Peristiwa yang menimpa Masron ini terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu turun hujan deras disĀ  ertai petir. Masron berada di rumah bersama Marna (43), istri dan dua anaknya. Pekerja serabutan itu pagi itu berencana menghidupkan lampu teplok. Pasalnya, suasana rumah gelap karena listrik padam akibat hujan dan petir.

"Bapak mau hidupkan lampu di belakang," kata Jarina (14), anak Masron, Rabu (20/10/2010).

Saat Masron berada di belakang, anak dan istrinya duduk di ruang tengah. Rumah Masron dibuat dengan bahan dasar papan dan atap seng kombinasi dengan rumbia. Rumah itu berukuran 5x15 meter. Sebelum kejadian, Masron sempat menanyakan corong minyak tanah kepada anak dan istrinya. "Bapak tanya, mana corong minyak. Lampu teploknya tidak ada minyak," ungkap Jarina.

Tidak berapa lama setelah itu, terdengar suara petir yang begitu keras disertai kilatan menghantam ke dalam rumah. Bersamaan dengan itu, terdengar suara orang jatuh. "Aku dengar ada kilat dan ada juga orang jatuh. Lalu, aku lihat ke belakang bapak jatuh," jelasnya.

Nyawa Masron tak bisa tertolong lagi. Ia tewas tak berapa lama setelah tersambar petir itu. "Dada bapak hitam, pipi dan telinganya lecet," kata Jarina.

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini