Bendera Mahitala Unpar Berkibar di Puncak Everest

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Jumat (20/5), empat anggota tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar mengibarkan Merah Putih di Puncak Dunia. Broery Andrew Sihombing (23), mencapai puncak Gunung Everest (8.884mdpl) pada pukul 05.22 waktu setempat atau 6.37 WIB. Ia disusul Janatan Ginting (23) sekitar 50 menit kemudian, lalu Sofyan Arief Fesa (27) dan Xaverius Frans (26) berselang waktu sekitar dua jam.

Keempat anggota Mahitala Universitas Katolik Parahyangan itu menjadi tim mahasiswa Indonesia pertama yang mencapai puncak Sagarmatha (Dewi Langit). Sebelumnya orang Indonesia pertama yang menggapai puncak Atap Dunia itu adalah Pratu Asmujiono dan Sertu Misirin, anggota Komando Pasukan Khusus pada ekspedisi tahun 1997.

Pendaki ISSEMU mencapai puncak setelah mendaki sekitar tujuh jam dari Camp IV di ketinggian 7.900 meter pada pukul 22.15 kemarin. Broery, mahasiswa jurusan Fisika tahun 2005 itu mencapai puncak ditemani pemandu dari Mountain Experience, Hiroyuki Kuraoka dan sherpa Pemba Nuru.

Sekitar 50 menit kemudian, Janathan (Akuntansi 2007) menyusul menggapai puncak yang ditandai dengan tripod alumunium itu ditemani sherpa Gelgen Dorji. Sementara Sofyan, (Magister Manajemen 2009) dan Frans (Akuntansi 2005) mencapai puncak sekitar dua jam kemudian ditemani dua sherpa. Mereka terpaksa antre memanjat Hillary Step, undakan terakhir sekitar 200 meter menjelang puncak karena banyaknya pendaki yang akan ke puncak kemarin.

Tercatat  sebanyak 120 pendaki dari berbagai negara sama-sama menyerbu puncak karena mereka hanya punya kesempatan kemarin. Snow-forecast, situs prakiraan cuaca dunia,  memperkirakan cuaca di kawasan puncak Everest tiga hari mendatang sangat buruk sehingga pendakian musim ini ditutup.

Melalui radio ke Base Camp Everest, Broery mengabarkan bahwa kondisinya sangat baik. Cuaca juga cerah walaupun berangin. Anak muda yang dipanggil 'Biwir' dan berjulukan Mulas karena kekuatan fisiknya itu cukup lama berada di puncak menunggu ketiga temannya bergabung di puncak Everest sebelum kemudian turun bersama-sama.

Ucapan selamat datang dari berbagai pihak ke Sekretariat Mahitala Unpar di Bandung. Sejak dua malam sejumlah anggota Mahitala begadang menunggu berita perkembangan pendakian yang disampaikan tim pendukung dari Everest Base Camp maupun dari tim langsung meloalui telepon satelit.

Kapten Misirin, yang kini menjadi Danramil Pacitan secara khusus menyampaikan ucapan selamat kepada tim. Sejak persiapan hingga menjelang keberangkatan Misirin memberi dukungan khusus dan kerap berhubungan dengan Mahitala untuk memonitor pendakian.

"Syurkur dan selamat, prestasi ini dicapai bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Semoga ini menjadikan kita semua bangkit bersama menjadikan Indonesia lebih baik dan menginsipirasi anak-anak muda di Tanah Air untuk berprestasi di bidang eksplorasi alam," tutur Misirin.

"Selamat untuk tim ISSEMU. Hadiah tak ternilai buat bangsa dan negara pada Hari Kebangkitan Nasional tahun ini. Kebangkitan Bangsa Indonesia. Bravo Mahitala.! Bravo Indonesia," tutur Muhamad Gunawan, anggota senior Wanadri yang tahun 1997 ikut mendaki puncak Everest bersama Kopassus.

Puncak Everest merupakan puncak keenam yang dicapai Mahitala Unpar dalam ekspedisi pendakian tujuh puncak tertinggi di tujuh benua yang digelar sejak Januari 2009. Sebelumnya dengan dukungan penuh PT Mud King Asia Pasifik Raya dan Universitas Katolik Parahyangan tim telah menggapai puncak Carstenz Pyramid  (4.848mdpl) di Papua, Kilimanjaro (5.189mdpl) di Afrika, Elbrus (5.642mdpl) di Rusia, dan Aconcagua (6.962m) di Argentina. Tim ini juga menjadi tim  Indonesia pertama yang mencapai puncak tertinggi di Antartika, Vinson Massif (4.889 m) pada Minggu, 13 Desember 2010.