Mamuju Diterjang Angin Ribut sampai Maret
Potensi terjadinya angin puting beliung di Mamuju masih cukup tinggi hingga bulan Maret mendatang
Editor:
Iwan Apriansyah
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Angin ribut yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Kota Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat disebabkan adanya awan Cumulonimbus yang dapat memicu munculnya angin puting beliung.
Kepala stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Majene, Edy Sofyan, di Majene, Senin (21/2/2011), mengatakan, potensi terjadinya angin puting beliung di Kabupaten Mamuju masih cukup tinggi sehingga dapat memicu terjadinya angin ribut.
Ia mengatakan, angin ribut yang seringkali disaksikan di Kota Mamuju karena badai La Nina yang memicu munculnya angin puting beliung masih akan terjadi hingga Maret 2011.
"Cuaca badai Lanina merupakan pemicu munculnya angin puting beliung yang umumnya terjadi pada sore hari, puting beliung yang terjadi ditandai dengan cuaca panas kemudian terasa gerah," katanya.
Setelah itu, kata dia, biasanya akan muncul awan hitam yang menjulang tinggi, atau dikenal dengan nama awan Cumulonimbus, yang kemudian memicu terjadinya angin ribut dan muncullah angin yang dikenal dengan sebutan puting beliung pembawa bencana.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat yang ada di Kota Mamuju tetap mewaspadai angin ribut ataupun angin yang cukup ganas seperti puting beliung karena masih berpotensi terjadi di wilayah itu, jangan sampai masyarakat menjadi korban.
Menurut dia, kecepatan angin di daratan Kota Mamuju cukup bersahabat hanya sekitar 25 kilometer/jam, tetapi adanya awan Cumulonimbus yang berpotensi memunculkan angin ribut yang berubah menjadi puting beliung terjadi di Kota Mamuju.
"Diminta masyarakat mewaspadai awan itu karena dapat memporakporandakan apa saja yang ditemuinya," katanya.