Kamis, 11 September 2025

50 Orang Digigit Anjing Gila

Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan menambah stok racun anjing rabies atau anjing gila.

Editor: Prawira
zoom-inlihat foto 50 Orang Digigit Anjing Gila
IST
Ilustrasi
Laporan wartawan Sriwijaya Post

TRIBUNNEWS.COM, INDRALAYA - Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan menambah stok racun anjing rabies atau anjing gila.

Hal ini menyikapi adanya warga di beberapa kecamatan yang digigit anjing gila. Hingga Juni 2010 ini sedikitnya 50 warga di OKI yang digigit anjing gila.

Kepala Disnak Kabupaten OKI, H Asmar Wijaya melalui Kabid Kesehatan Hewan, Yuni Saryani kepada wartawan, Senin, (2/8) mengatakan, pihaknya sempat mengalami kekurangan stok racun anjing gila yakni, strichrine. Namun secara bertahap sudah ditambah.

“Harganya cukup mahal 1 Kg berkisar Rp 15 juta, jadi tidak bisa sekaligus namun sesuai dengan anggaran,” kata Yuni seraya menambahkan, padahal Disnak OKI butuh sedikitnya 4-5 Kg stok strichnone, karena anjing yang harus dieleminasi mencapai ribuan ekor.

Menurut Yuni, tambahan stok racun anjing sebanyak 5 gram itu mampu membunuh sekitar 200 anjing gila atau rabies.

“Racun anjing kita campur diusus ayam dan makanan tersebut diberikan kepada anjing liar yang diduga mengidap rabies. Umumnya makanan itu kita berikan pada malam hari,” ungkap Yuni.

Pemberian racun anjing gila atau rabies ini, kata Yuni, dilakukan pada malam bulan purnama, karena anjing liar akan keluar dari persembunyiannya. Untuk itu warga juga dihimbau waspada.

Kondisi anjing gila dapat dikenali dengan ciri-ciri buntut melengkung ke bawah, dan air liur sering menetes. “Namun terkadang anjing bisa menjadi liar juga jika diganggu, seperti induknya marah kalau anaknya diganggu,” tururnya.

Berdasarkan data Tahun 2009 ada sekitar 14 warga di OKI yang digigit anjing gila, dan satu orang meninggal dunia, karena lamban mendapat pertolongan.

Korban gigitan anjing gila itu tersebar di beberapa kecamatan, yakni Kayuagung, Pangkalan Lampam, Batu Ampar SP Padang, dan Sungai Menang.

Direktur RSUD Kayuagung, H Nazori Syamsuddin menambahkan, gigitan anjing gila merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan virus rabies. Sehingga bagi korban langsung diberikan suntikan vaksin anti rabies.

Bila tidak cepat ditolong bisa berakibat fatal. Pada fase awal biasanya korban mengalami demam, sakit kepala, sakit tulang, mual, batuk dan kelelahan luar biasa, dan fatalnya biasa mengakibatkan kematian.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini