TKI Terlantar di Arab Pulang Pakai Kapal Perang
Seluruh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terlantar di bawah jembatan Kandara Jeddah dan Sareh Mansyur Makkah, akan segera dipulangkan.
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Johnson Simanjuntak
Ini didasari atas keputusan bersama setelah Tim Khusus (Timsus) rapat kerja (Raker) dengan Menakertrans, Menlu dan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirjen Imigrasi Kemenkumham dan BNP2TKI.
"Pemulangan (TKI) membutuhkan biaya sekitar Rp 14 miliar dengan pesawat udara atau kapal perang," ujar Koordinator Timsus Irgan Mahfidz.
Hadir dalam jumpa pers bersama di DPR, Rabu (26/01/2011) antara lain, Ketua Timsus, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, Taufik Effendy (Demokrat), Choirunnisa (Golkar), Eva Kusumah Sundari (PDIP), dan Yoris Raweyai (Golkar).
"Pemerintah harus berusaha dengan upaya sendiri maupun dengan memanfaatkan kebijakan amnesti yang diberikan oleh pemerintah Kerajaan Saudi Arabia. Para TKI di jembatan Saleh Mansyur segara dipulangkan sampai Maret 2011 ini," Irgan menegaskan.
Selain itu, dari hasil yang disepakati, Timsus meminta Kemenlu untuk melakukan koordinasi (MoU) dengan Kemenakertrans dan Kementerian Agama dalam merespon banyaknya TKI illegal yang berasal dari umroh dan haji.
Kemudian, terkait banykanya kasus TKI di Saudi, Timsus mendesak Menakertrans dan BNP2TKI untuk melakukan kajian, penghentian sementara (moratorium) pengiriman TKI yang tidak terampil ke luar negeri.
"Kasus TKI terjadi sejak rekruitmen, penempatan bekerja hingga pemulangan ke tanah air. Karena itu, Timsus mendesak Menakertrans, Kemenlu, BNP2TKI dan Kemenkumham untuk melakukan pembenahan menyeluruh dan konseptual terhadap system pengiriman dan pemulangan TKI ke luar negeri," kata Irgan.
Fakta, lanjut Irgan lagi, permasalahan TKI itu berawal dari masalah di dalam negeri. Maka, diperlukan upaya serius untuk membentuk pengaturan dan perlindungan bagi para pekerja rumah tangga, sehingga dapat terwujud komitmen perlindungan bagi warga negara di dalam dan luar negeri.
"Timsus nantinya juga akan melakukan penelitian ke daerah-daerah tempat mereka berasal. Antara lain, Madura Jatim, Indramayu Jabar, NTB, Kalimantan Barat. Dan daerah lain yang menjadi tempat tujuan pengiriman TKI ke Saudi, Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura, Hongkong, Philipina maupun Korea Selatan," kata Irgan.