Kamis, 11 September 2025

Mudik Lebaran

Setiap Hari 125 Personel Gabungan Jaga Stasiun Gambir

Guna mengamankan arus mudik lebaran 2010, sebanyak 125 aparat gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polres, Polda Metro Jaya dikerahkan..

Penulis: Alie Usman
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mengamankan arus mudik lebaran 2010, sebanyak 125 aparat gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polres, Polda Metro Jaya dikerahkan untuk menjaga Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, setiap hari.

Penjagaan khusus tersebut dilaksanakan sejak H-7 hingga H+7 Lebaran mendatang. Kepala Pengamanan Objek Gambir, AKBP A Supriyadi mengatakan, mereka bertugas selama 24 jam di sekitar stasiun dengan berbagai metode penjagaan, termasuk penyamaran di tengah-tengah penumpang.

"Jumlah per hari sedikitnya 125 personel termasuk pengamanan internal rutin. Mereka gabungan, ada Reserse Kriminal, Intelkam, ada juga dari satuan narkoba. Mereka yang berseragam kami bagi ke dalam beberapa titik di Stasiun."

"Sementara bagi yang tidak berseragam kami kerahkan untuk lidik langsung ke tengah pemudik," ujar Supriyadi pada wartawan saat ditemui di Stasiun Gambir malam ini.

Mengenai aksi kriminalitas hingga malam ini, Supriyadi mengatakan untuk di Gambir sendiri situasinya relatif aman. Sejauh ini tidak ada aksi-aksi kriminalitas yang terjadi.

Dikatakannya, hal ini dimungkinkan karena kebanyakan para pemudik adalah para penumpang kereta api kelas eksekutif atau bisnis.

"Sejauh ini relatif aman, tidak ada laporan. Karena begini, Gambir ini kan keretanya eksekutif. Jadi kelihatan banyak petugasnya, ketimbang penumpangnya."

"Pengamanan sendiri saat ini 24 jam. Namun seperti kita tahu, di Gambir ini kereta hanya sanmpai jam 21.30 WIB. Anggota tetap standby di sini meski sudah tidak ada penumpang," jelasnya.

Sementara untuk mengantisipasi berbagai gangguan bagi pemudik, pihak keamanan stasiun sendiri siap menampung bantuan yang diperlukan pemudik.

Supriyadi mengatakan, untuk pengamanan personel yang disebarkan tidak hanya berpakaian seragam, tapi ada pula yang berpakaian preman atau bebas. "Silakan kalau ada yang terancam bisa melapor ke pos atau petugas yang di lapangan. Pasti akan kami tindak," ujar Supriyadi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini