Merapi Meletus
Tamu Ponimin dari China hingga Perancis
Selama berada di kediaman dokter Anna Ratih Wardani, Ponimin Solehan, (50), warga Kaliadem, Cangringan
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Tjatur Wisanggeni

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -- Selama berada di kediaman dokter Anna Ratih Wardani, Ponimin Solehan, (50), warga Kaliadem, Cangringan yang digadang-gadang menggantikan posisi almarhum Mbah Maridjan sebagai juru kunci Merapi itu dikunjungi banyak orang, bahkan tamunya diperkirakan jumlahnya menjapai 8000-an orang.
"Banyak orang yang datang menemui saya, jumlahnya sampai 8000-an orang. Mereka rata-rata menanyakan keadaan saya dan bagaimana saya dan keluarga bisa selamat dari awan panas itu," katanya, saat ditemui Tribunnews, Selasa, (02/11/2010), malam, di Dusun Ngentak, Umbulmartani, Ngemplak.
Selain solat dan istirahat untuk memulihkan kondisinya itu, dirinya menyambut para tamu juga menjadi rutinitasnya sehari-hari. Ia merasa bersyukur karena masih banyak orang yang memperhatikannya.
Tidak hanya dari Yogyakarta saja, tetapi dari luar kota seperti Jakarta. Bahkan, ada pula yang datang dari luar negeri. "Ada yang dari China, Perancis, dan Tailand," ujarnya.
Memang, kabar bahwa dirinya selamat dari terjangan awan panas menyedot perhatian banyak orang. Dusun tempatnya bermukim di Kaliadem telah luluh lantak. Namun, ia dan keluarganya selamat sari terjangan itu.
"Alhamdulilah, saya dan keluarga selamat. Saya dan keluarga selamat karena pertolongan dari Allah. TV, kulkas, satu foto keluarga, serta cemilan belut goreng juga juga selamat. Sama sekali tidak terbakar," katanya.
Padahal, awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi mencapai 600 derajat celsius. Sebuah keajaiban dan sulit diterima logika, bila ada orang yang selamat dari hawa sepanas itu.
"Saya hanya bisa bersyukur kepada Allah," ujarnya. (*)