Tak Percaya Polisi, Sewa Keamanan Swasta

TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG - Tingginya kriminalitas dan kasus pencurian membuat tim-tim peserta Piala Dunia mulai khawatir. Mereka tampaknya juga mulai tak percaya kepada polisi. Maka, untuk mengamankan harta, beberapa tim mulai menyewa keamanan swasta.

Keamanan itu tugasnya terus mengawasi kamar pemain, pelatih, dan ofisial. Sehingga, tim bisa dengan tenang melakukan latihan atau bertanding. Sebab, kamar mereka akan dijaga 24 jam.

Sebelumnya, kasus pencurian memang membuat tim-tuim peserta khawatior dan menjadi was-was. Kamar Yunani disatroni maling dan uang tiga pemain hilang. Tak lama, maling juga masuk ke kamar tim Uruguay dan menggasak uang 12.000 dolar AS.

Yunani dan Uruguay sempat melapor kepada polisi. Namun, mereka tampaknya tak mendapat jawaban memuaskan. Bahkan, polisi malah menuduh orang dalam Uruguay sendiri yang melakukan pencurian.

Daripada ramai-ramai, kini para tim menyewa keamanan swasta. Ini meniru warga Afsel yang banyak menyewa keamanan swasta, karena memang pelayanannya lebih memuaskan dan bisa dipercaya.

Sunday Times memberitakan, perusahaan keamanan mengaku disewa beberapa tim. Mereka diminta terus mengawasi kamar tim agar tak disatroni maling. Pejabat Spy Shop, Dave Miller mengatakan, pihaknya juga disewa tim Eropa di Piala Dunia untuk mengawasi 35 kamar pemain dan pelatih.

Ini menunjukkan bahwa kepercayaan publik internasional dan dalam negeri kepada pihak keamanan Afsel memang menurun. Sebab, memang sangat aneh jika kamar tim peserta Piala Dunia bisa kemasukan maling. Sebab, tim peserta Piala Dunia selalu mendapat jatah pengamanan super ketat.

Keamanan tampaknya terus menjadi masalah di Afsel. Bahkan, kini para steward sudah mulai melakukan pemboikotan dan mogok kerja. Hal itu terjadi di Cape Town, saat Italia bertanding lawan Paraguay. (*)