Teroris Merampok Lagi
Kapolda Sumbar Panggil Densus 88
Pelaku perampokan ATM yang tewas dalam baku tembak bertambah satu lagi sehingga jumlahnya menjadi tiga orang tewas.
Editor:
Prawira

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Pelaku perampokan ATM yang tewas dalam baku tembak bertambah satu lagi sehingga jumlahnya menjadi tiga orang tewas. Para pelaku yang tewas yaitu Pak De dan Bento, keduanya asal Lampung, serta Hendra (asal Jambi).
"Pak De dan Bento tewas dalam baku tembak di kawasan Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Sedangkan Hendra tewas saat dalam perjalanan menuju Padang," ujar Kapolda Sumbar, Brigjen Pol Andayono ketika ditemui di Polres Padang, sekitar 22.00, Sabtu (25/9/2010).
Para pelaku yang dapat ditangkap hidup antara lain Sudi (30, asal Jambi), Jubir (30, asal Jambi), Ichsan (28, asal Pariaman), dan Chairil (32, asal Pariaman). Dua tersangka yang berhasil lolos dari kepungan dan baku tembak di Banuhampu membawa senjata laras pendek merek Baretta.
Dalam operasi di Banuhampu, polisi menyita dua pistol Baretta dan uang Rp 135 juta. "Malam ini Kapolres Bukittinggi melapor menemukan uang pecahan Rp 50 ribu sejumlah Rp 67 juta," tambah Andayono.
Dalam kesempatan itu Kapolda mengatakan belum dapat menyimpulkan apakah kelompok perampok tersebut terkait dengan kelompok teroris yang beraksi di Medan.
"Kami belum dapat mengungkapkan hasil pemeriksaan karena para tersangka baru saja ditangkap," katanya.
Kapolda juga belum dapat mengungkapkan peran masing-masing tersangka, termasuk keterlibatan warga asal Lampung dan Jambi. "Saya sudah minta bantuan Densus 88 Mabes Polri di Jakarta untuk menyelidik handphone milik pelaku. Insyaalah penyidik dari Densus datang besok (hari ini) ,"ujar Andayono.
Sampai malam ini, kata Andayono satu SSK Brimob masih bertahan di hutan daerah Gunung Singgalang untuk mengejar dua pelaku lainnya. Tersangka Rahmat pemilik rumah di Pauh, Sabtu sore sudah menyerahkan diri ke Polres Pariaman.
"Saat ini tersangka Rahmat masih dalam perjalan menuju Padang,"ujarnya. Sedangkan adik Rahmat bernama Iwan masih belum jelas keberadaannya. "Semuanya ada 12 orang, baru delapan yang berhasil kami amankan," ujarnya.
.