Tenaga Medis RSCM Langsa Mogok Kerja
Puluhan tenaga medis Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) Langsa, Sabtu (23/6/2012), mogok kerja dan menolak melayani pasien di rumah sakit
Editor:
Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Puluhan tenaga medis Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) Langsa, Sabtu (23/6/2012), mogok kerja dan menolak melayani pasien di rumah sakit milik PTPN I Aceh tersebut.
Menurut informasi, aksi tersebut sebagai bentuk protes karena status mereka yang higga kini belum jelas. Selain itu karena hak lembur cuti maupun lembur sakit, serta jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) juga belum jelas.
Pantauan Serambi (Tribun Network), dampak dari mogok kerjanya para medis yang selama ini berstatus kontrak di RSCM Langsa ini, sejak Sabtu (23/6/2012) pagi pelayanan di RSCM ini secara umum mulai terganggu. Hal itu dikarenakan saat ini telah berkurangnya tenaga medis yang melayani pasien di rumah sakit tersebut.
Saat ini hanya terlihat sejumlah petugas medis yang berstatus karyawan, yang menjalankan tugas melayani pesien di RSCM Langsa ini. Kemudian puluhan siswa dari sejumlah Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Langsa yang selama ini melakukan praktek di rumah sakit ini, juga terlihat mulai sibuk membantu pelayanan medis terhadap ratusan pasien yang sedang menjalani rawat inap di RSCM tersebut.
Menurut petugas medis yang ditemui di RSCM, mereka saat ini mengaku agak kewalahan karena jumlah mereka saat ini sangat berkurang, untuk melayani ratusan pasien rawat inap di RSCM itu. Akibat tidak bekerjanya para petugas medis yang berstatus kontrak di RSCM Langsa ini.
"Informasinya hari ini mereka mogok kerja, tapi apa masalahnya kami tak begitu paham," kata seorang karyawan (tenaga medis) RSCM Langsa ini.
Informasi yang diperoleh dari petugas kontrak RSCM Langsa, aksi mogok kerja yang mereka lakukan ini sebagai bentuk protes atas status tenaga medis tersebut yang hingga tidak jelas. Walaupun pihak RSCM telah mengatakan status tenaga medis kontrak ini sekarang berstatus outsourcing, namun penanggung jawab outsourcing petugas medis tersebut tidak diketahui dengan jelas.
"Saat ini kami bagaikan anak tak memiliki orang tua, bahkan hingga kini kami tak memegang SK. Sedangkan SK kontrak kerja tahun sebelumnya telah berakhir pada bulan April 2012 lalu, dan hingga kini belum diperpanjang," katanya, seraya mengatakan masih banyak masalah lainnya.
Selain itu petugas medis merasa dianaktirikan dan terjadi kesenjangan, karena walaupun telah berkerja dari 3-10 tahun lebih, petugas medis kontrak tersebut tak pernah memperoleh bonus tahunan. Sedangkan petugas medis berstatus karyawan setiap tahunnya memperoleh bonus tersebut. Padahal jatah dan tanggung jawab bekerja petugas medis maupun petugas medis berstatus karyawan di RSCM Langsa, sama beratnya.
Sementara itu Kepala Tata Usaha (TU) RSCM Langsa, Chairudin, kepada sejumlah wartawan saat ditemui di RSCM mengakui, puluhan tenaga medis yang berstatus kontrak tidak masuk kerja.
Namun ia menolak menjelaskan mengapa petgas medis kompak tak masuk kerja. Kataya, apabila aksi tersebut terus berlanjut, maka akan dilemburkan kerja petugas medis yang berstatus karyawan.
Menurutnya, saat ini status petugas medis tersebut dibawah tanggung jawab Koperasi Karyawan (Kopkar) Mon Madu. Artinya, mereka bukan lagi tenaga honorer maupun tenaga kontrak RSCM Langsa, tapi telah menjadi tanggungjawab Kopkar Mon Madu.
"Jumlah tenaga medis kontrak sekitar 88 orang, dan petugas medis karyawan berjumlah 99 orang," ujarnya.(c42)
Berita Lainnya: