Kamis, 11 September 2025

Pemerintah Lakukan Antisipasi Banjir di Jakarta

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),Jumat (20/1/2012) menyelenggarakan

Editor: Taryono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),Jumat (20/1/2012)  menyelenggarakan rapat koordinasi untuk mengantisipasi banjir Jakarta dan sekitarnya.

Rapat koordinasi dipimpin Deputi Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi dan dihadiri pejabat dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Pada rapat tersebut, BMKG menyampaikan puncak hujan wilayah Jakarta dan sekitarnya terjadi pada pertengahan Januari hingga pertengahan Februari.

"Berdasarkan peta prediksi banjir, wilayah utara yang meliputi Jakarta Barat dan Jakarta Timur memiliki potensi tinggi banjir pada Januari ini: Cengareng, Grogol, Cilincing, Kelapa Gading dan sebagainya," tulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (20/1/2012).

Sedangkan beberapa wilayah Jawa, khususnya Jawa Tengah akan menerima curah hujan sangat tinggi (> 500 mm) selama Januari 2012. Yakni  di Semarang, kawasan Merapi, Solo dan hulu Sungai Bengawan Solo.
Kemudian wilayah Banten, Jawa Barat bagian selatanm dan Jawa Timur bagian timur  juga sangat tinggi.

Menurut Sutopo, hinga dua hari ke depan curah hujan relatif ringan hingga sedang. "Adanya tekanan rendah di Laut Cina Selatan menyebabkan massa uap air dari utara dibelokkan ke tekanan rendah, sehingga cuaca di Jakarta cerah," jelas Sutopo.

Diperkirakan ini hanya akan berlangsung hingga dua hari ke depan. "BMKG hanya mampu memrediksikan 1-2 hari ke depan dan 3 jam ke depan dengan menggunakan radar cuaca. Jika sudah luruh maka potensi hujan Jakarta akan tinggi," lanjut Sutopo.

BPBD Provinsi DKI dan Dinas PU menyampaikan sudah menyiapkan semua sumber daya yang ada: peralatan, logistik, sarana prasaran pengendali banjir, layanan kesehatan dapur umum, dan sebagianya .

Piket siaga banjir juga sudah diaktifkan di bawah komando BPBD DKI. Dari  267 kelurahan yang ada, 93 kelurahan merupakan rawan banjir. Penduduk yang terancam lebih dari 980 ribu jiwa atau 10,2% dari total penduduk.

"Logistik dan peralatan sudah didekatkan dengan 62 titik banjir. Aparat pemerintah hingga kelurahan diminta untuk terus memonitor banjir. Sistem peringatan dini banjir diintensifkan pemantauannya," tulis Sutopo.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini