Hatta: Tidak Ada Lagi Ekspor Bahan Mentah
Menyusul program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI), setiap daerah harus memiliki keunggulan
Penulis:
M. Ismunadi
Editor:
Kisdiantoro

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menyusul program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI), setiap daerah harus memiliki keunggulan sesuai potensi kewilayahannya. Dengan demikian, Indonesia tidak akan hanya mengekspor kekayaannya dalam bentuk bahan mentah.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam jumpa pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (21/2/2011). Hatta menyebutkan penambahan value added atau nilai tambah merupakan salah satu program P3EI yang dimulai pemerintah pada tahun ini.
"Ke depan kita tidak akan lagi hanya mengekspor bahan mentah-mentah saja. Setiap daerah harus memiliki keunggulannya, membangun infrastuktur dan manufaktur, membangun nilai tambah berdasarkan potensi kewilayahannya," ungkap Hatta.
Menteri yang berasal dari Partai Amanat Nasional itu mencontohkan Nikel yang selama ini secara gelondongan dibawa ke daerah entah di mana. Ke depan Nikel itu harus diproses.
"(Diproses) dimana? Di daerah itu, dimana diketemukannya itu," katanya.
Hatta mengatakan saat ini sudah ada dua investor asing yang siap mengguyurkan investasinya untuk mengolah Nikel di Halmera. Dua investor itu, yaitu Perancis dan Rusia, masing-masing menggelontorkan 4 miliar dan 3 miliar USD.
"Kita minta sekaligus dibangun industrinya di situ," tegas Hatta.
"Demikian juga biji besi di Kalimantan Selatan yang selama ini diangkut, dikirim gelondongan. Kita tidak mau lagi. Kita ingin dibangun pabrik baja di situ," tambahnya.
Hatta menjelaskan P3EI yang merupakan sebuah master plan sudah dipaparkan dalam retreat pemerintah dengan Gubernur se-Indonesia di Istana Bogor, Jabar, Senin (21/2/2011). Meski begitu master plan itu belum final. Kata Hatta, masih banyak yang harus ditambah hingga Maret mendatang.
"Intinya percepatan dan perluasan. Dimana seluruh sektor, ada 8 sektor, dan 18 fokus utamanya dipadukan dengan regional dibagi dalam 6 koridor itu. Dan dia bisa kita yakini karena meningkatkan value added," ujar Hatta.
Selain value added, pemerintah juga akan terus membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) yang difokuskan di luar pulau Jawa.