Mutilasi Organ Anak Hanya Isu
Menyikapi maraknya informasi tentang adanya penculikan anak usia TK dan playgroup untuk diambil organ tubuhnya, Kapolres Balikpapan
Editor:
Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Menyikapi maraknya informasi tentang adanya penculikan anak usia TK dan playgroup untuk diambil organ tubuhnya, Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik menegaskan bahwa hal tersebut hanya isu yang menyebar lewat SMS.
"Nggak ada itu. Itu cuma SMS yang menyebarluas dari satu orang ke orang lainnya, jadinya berkembang. Saya sudah cek ke Polres PPU yang katanya ada delapan anak jadi korban. Kemudian juga ke Polres Berau, katanya di sana ada enam anak, namun itu tak ada semua. Kalau ada, jangankan sampai delapan, satu anak saja pasti sudah heboh kemana-mana," tandas Rafik, Senin (21/2/11).
Tak hanya ke Polres PPU dan Berau, Rafik mengaku juga memeriksa laporan di Polres Balikpapan. Namun, hingga kini tidak ada orangtua yang melaporkan anaknya hilang diculik dan ditemukan dalam keadaan kurang salah satu organ tubuhnya.
"Di Balikpapan juga tidak ada. Baik laporan orangtua maupun pihak rumah sakit. Karena kalau sampai terjadi kejanggalan, pasti pihak rumah sakit juga melapor ke kepolisian," ungkap Rafik.
Meski demikian, Rafik meminta para orangtua tetap waspada terhadap anak-anak mereka. Juga lingkungan tempat tinggal. Kalau ada pendatang baru, lebih baik ditanyakan. Terutama identitas dan asalnya.
"Meski dibilang nggak ada, tapi jangan lantas jadi lengah. Harus tetap waspada. Lapor RT kalau ada penduduk baru yang datang ke lingkungannya," kata Rafik.