Kamis, 11 September 2025

Puting Beliung Terjang Belitung

Angin puting beliung menerjang kawasan Desa Padang Kandis, Membalong, Belitung,Rabu (20/10) akibatkan empat rumah rusak

Editor: Kisdiantoro
zoom-inlihat foto Puting Beliung Terjang Belitung
ist
ilustrasi
Laporan Wartawan Bangka Pos, Aladhi/Eddi

TRIBUNNEWS.COM, MEMBALONG - Angin puting beliung menerjang kawasan Desa Padang Kandis, Membalong, Rabu (20/10) pagi. Satu rumah warga mengalami rusak berat dan empat rumah lainnya rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Kerugian materi akibat terjangan angin puting beliung di kawasan Tanjung Rusa, Belitung ini ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB hingga 06.30 WIB itu, berlangsung mencekam. Warga sempat panik dibuatnya. Hembusan angin bergerak cepat dan menghantam rumah warga. Beberapa pohon besar tumbang. Atap rumah warga beterbangan dan melayang hingga beberapa meter.

Tuti (25), warga setempat mengaku menyaksikan kejadian itu dari teras depan rumahnya. Angin puting beliung bertiup kencang dan berputar-putar. Angin mengeluarkan suara menderu seperti suara mesin mobil. Angin hitam berputar-putar. Saking takut tertimpa rumah, Tuti memilih keluar dan berpegang erat pada tiang teras rumahnya.

"Takut benar aku melihatnya. Aku lihatnya sambil ngucap-ngucap doa," ungkap Tuti kepada Grup Bangka Pos, Rabu (20/10).

Ini kali pertama Tuti menyaksikan angin puting beliung. "Atap-atap ini terangkat. Terus macam dibuang begitu saja. Keretangin (sepeda) ini juga pindah beberapa meter jauhnya," ceritanya.

Samidun (55), warga lainnya mengatakan angin puting beliung kali ini lebih kencang dibandingkan angin puting beliung yang pernah terjadi di desa mereka sebelumnya.

Rumah Sumiati (25), anak Samidun salah satunya yang ikut rusak diterpa angin ini. Sumiati saat kejadian bersama kedua anaknya sedang menginap di rumah orangtuanya di Jalan Teluk Gembira, tak jauh dari lokasi bencana. Suaminya, Yusrin (30) sedang melaut.

"Pagi-pagi balik, dia (anakn)  sekolah, anak ganti baju. Waktu balik kan hujan deras," kata Sumiati.

Kedua anak Sumiati, Yurni dan Sitowarjo yang masih duduk di bangku sekolah dasar tak bisa sekolah karena seluruh pakaian di rumah basah kuyup. Air hujan membasahi bagian rumah mereka karena atap rumah jebol diterjang angin.

Lebih parah lagi dialami Haminah (64). Bagian dapur rumahnya rusak berat karena tertimpa ranting-ranting pohon yang tumbang di sebelah rumahnya. Demikian pula rumah Nek Parinah (80). Rumah bantuan program rumah layak huni bantuan pemerintah tahun 2008 itu porak-poranda diterpa angin.

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini