Kamis, 11 September 2025

Hillary: Isteri dan Puteri Gaddafi Kabur ke Tunisia

Istri dan putri pemimpin Libya Muammar Gaddafi telah meninggalkan negara itu ke negara tetangga Tunisia.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Hillary: Isteri dan Puteri Gaddafi Kabur ke Tunisia
CNN
Tentara pemberontak oposisi di Libya menangis saat menunggui rekan mereka di sebuah RS di Ajdabiya, Kamis (7/4/2011) waktu setempat.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Istri dan putri pemimpin Libya Muammar Gaddafi telah meninggalkan negara itu ke negara tetangga Tunisia.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan hal itu, kepada AFP.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS, Clinton mengatakan tekanan internasional terhadap rezim Libya menunjukkan kemajuan.  Dia mengapresiasi usaha pemberontak Libya dengan upaya menurunkan Gaddafi setelah lebih dari empat dekade berkuasa.

"Tekanan terhadap rezim Gaddafi telah meningkat. Isteri Gaddafi dan puterinya melarikan diri ke Tunisia dalam dua hari terakhir, "kata Menlu AS kepada CBS.

Signifikannya tekanan terhadap Gaddafi juga tampak dengan Menteri ESDM telah membelot.

AFP melaporkam rumor seperti diungkapkan Hillary, mengenai isteri dan putri Gaddafi telah melarikan diri ke Tunisia pun telah beredar selama beberapa hari ini.

Namun rumor itu ditolak Kamis (18/5/2011) oleh pemerintah Tunisia. "Laporan ini benar-benar palsu," kata seorang sumber pemerintah di Tunisia kepada AFP.

Sumber yang enggan namanya disebutkan ini menekankan tidak ada anggota keluarga Gaddafi telah menyeberangi perbatasan menuju Tunisia.

Sejumlah media juga telah memberitakan isteri Gaddafi dan putrinya, Sofia dan Aicha, telah tiba di Tunisia.

Dilaporkan pula, Menteri ESDM Libya, Shukri Ghanem, seorang veteran rezim Gaddafi, pada akhir pekan telah melarikan diri dari Libya ke Tunisia.

Hal itu dibenarkan seorang pejabat Tunisia, meskipun hingga kini masih belum ada konfirmasi langsung mengenai hal ini.

Ghanem, juga ketua nasional perusahaan minyak Libya, telah dijadwalkan menghadiri pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak. Namun dia tidak memberikan komentar alasan dirinya meninggalkan Libya dan keberadaannya.

Jika dikonfirmasi, Ghanem akan menjadi salah satu pejabat paling senior yang meninggalkan pemerintah Gaddafi sejak pemberontakan meletus.
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini