Wah... Marsukan Temukan Dua Karung Koin Kuno China
Marsukan (50) dan Suliono (40) menemukan dua karung koin kuno China saat mencabuti rumput di pekarangannya
Editor:
Iswidodo
"Awalnya saya mau mencabut rumput di tanah undak-undakan ini. Rumput saya cabut beserta akarnya, lalu tanah ikut ambrol. Saya lihat sejumlah koin, lalu saya panggil Suliono untuk membantu menggali," kata Marsukan, di lokasi penemuan, Jumat seperti ditulis surya.co.id, Sabtu (25/9/2010).
Setelah menemukan harta karun ini, keduanya sepakat melaporkan ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto. "Saya sadar, segala benda purbakala itu milik negara. Saya merasa berbuat kriminal, andaikata penemuan ini kami sembunyikan" ujar Suliono polos.
Sementara itu, pekerja BP3 Trowulan yang kemarin datang ke lokasi penemuan, Harioto, memperkirakan koin-koin kuno tersebut berasal dari empat masa pemerintahan.
"Sepertinya ada empat karakter berbeda, tapi baru dua koin yang jelas kelihatan, yakni dari dinasti Ming dan Ching. Sisanya, kami masih harus melihat lebih detail lagi" terang Harioto.
Penemuan koin dalam jumlah besar ini adalah yang kedua kalinya. Penemuan yang pertama, terjadi sekitar setahun lalu di sisi barat desa dengan temuan sebanyak 40 kilogram.
Menurut Harioto, penemuan kedua ini kembali menguatkan dugaan, bahwa Desa Pujon Kidul merupakan daerah penting di masa kerajaan Singosari pada abad 12 masehi silam. Sejumlah pakar purbakala memperkirakan Pujon Kidul dulunya daerah perdagangan, atau kawasan pemukiman saudagar China.
"Zaman dulu kan belum ada bank. Para saudagar China lebih suka menyimpan uangnya dalam tanah" tambah Harioto.
Kini, Marsukan dan Suliono berharap temuan mereka ini mendapat tanda jasa dari instansi terkait. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Tarmudji, mengatakan uang tanda jasa pasti ada. (*)