Sidang Sjahril Djohan
Sjahril Djohan Layaknya Pejabat Bareskrim
Saksi Wahyu Setyo Palupi sedikit banyak menguak siapa sebenarnya terdakwa Sjahril Djohan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (30/8/2010).
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Johnson Simanjuntak

Menurut Wahyu, meski sebagai sipil, Sjahril dapat mudah masuk ke ruangan Susno. Bukan seperti tamu tapi layaknya pejabat Bareskrim karena masuk dari pintu belakang yang disiapkan bagi Kabareskrim. Sementara tamu pada umumnya hanya bisa masuk dari pintu depan.
"Kalau masuk lebih sering masuk pintu belakang. Ada dua pintu. Pintu depan untuk umum dan pintu belakangnya, khusus untuk pejabat-pejabat Bareskrim. (Sjahril) Kadang lewat pintu depan, kadang lewat pintu belakang," ujar Wahyu yang bekerja sebagai Sekretaris Pribadi Susno sejak November 2008.
Wahyu yang mengurusi administrasi dan surat menyurat, dan tamu untuk Kabareskrim, mengetahui bahwa Sjahril juga tidak pernah membubuhkan namanya dalam daftar buku tamu. Wahyu baru mengenal Sjahril setelah sekian bulan Susno menjabat orang nomor satu Bareskrim.
Kendati demikian, kata Wahyu, tidak pernah melihat Sjahril ngobrol di ruangan bosnya itu. Namun, ia mencuri dengan dari Koordinator Sekretaris Pribadi Susno. Bahkan, Sjahril juga kerap memanggil nama Susno hanya singkatan saja, yakni Sus. "Sama pak Korspri bilang Sus, Sus," kata perempuan berkerudung itu.
Bahkan, suatu kali Susno pernah marah saat itu, seluruh staf yang ada dan dekat dengan ruang Susno resah. Namun Sjahril langsung meredamkan suasana dengan menenangkan Susno.
"Sudah tenang sudah saya bilangin. Sus jangan marah-marah, nanti darah tinggi," kata Sjahril ditirukan Wahyu.