Panigoro: Prestasi Timnas Jangan Jadi Alat Politik!
Arifin Panigoro meminta agar pencapaian timnas Indonesia di Piala AFF tidak dipolitisasi dan dimanfaatkan kelompok tertentu.
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
lihat foto
Dalam sambutannya di acara peluncuran kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (22/12) petang, Panigoro menyerukan profesionalisme diperlukan dalam memajukan persepakbolaan Indonesia.
"Mudah-mudahan kita bisa mewujudkan keinginan masyarakat dengan menjadi juara Piala AFF," harapnya di depan para undangan serta media.
Panigoro juga menyebutkan agar kinerja PSSI harus dievaluasi. Ia tak yakin jika capaian apik Timnas PSSI saat ini yang mampu menembus final AFF 2010 dengan peforma menawan merupakan buah kerja PSSI.
"Kita juga harus membuktikan diri tidak sekadar menjadi jago kandang belaka. Namun, jika ini disebutkan merupakan buah prestasi PSSI saat ini, tunggu dulu. Harus dievaluasi kinerja PSSI secara menyeluruh sejak sepuluh tahun terakhir. Meski demikian, harus diakui Alfred Riedl adalah pelatih yang bertangan dingin. Dia pantas diacungi jempol."
Panigoro mengingatkan, sepakbola merupakan salah satu hiburan rakyat yang utama.
"Sepakbola sudah menjadi hiburan utama bagi masyarakat. Tetapi lihat, tiket pertandingan (Piala AFF)] malah dinaikkan berlipat-lipat," tandasnya.
"Seharusnya yang patut diperhatikan adalah bagaimana kita memberikan tiket gratis kepada masyarakat. Bagaimanapun juga dukungan masyarakat adalah salah satu faktor yang membesarkan timnas hingga berprestasi seperti saat ini."
"Tadinya kita juga mau mengundang Irfan Bachdim," lanjut Panigoro, "karena klubnya, Persema Malang, merupakan salah satu klub peserta LPI. Tapi kemudian kami maklum sebagai anggota timnas Irfan dikarantina dan tidak bisa diganggu siapapun juga."
"Jelang laga penting seperti final Piala AFF seharusnya memang timnas dikarantina, bukannya dibawa-bawa mengunjungi ke rumah orang tertentu."
Acara peluncuran LPI dihadiri oleh sejumlah figur nasional, seperti Sutiyoso dan Anies Baswedan. Selain itu, beberapa figur sepakbola tanah air juga hadir, seperti walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin, walikota Malang Peni Suparto, wakil walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, bupati Bojonegoro Suyoto, serta tokoh sepakbola Surabaya Saleh Mukadar.
LPI mengusung tema "Change the Game" dan direncanakan dimulai 8 Januari mendatang. Sebanyak 19 klub terdaftar sebagai klub peserta kompetisi breakaway tanah air ini. (goal)
