Misa Natal GKJJ Bareng Salat Magrib di Masjid Sampingnya
Suasana kerukunan umat beragama terlihat di Desa Joyodiningratan, Keratonan, Serengan, Surakarta, Jumat (24/12/2010).
Editor:
Prawira

TRIBUNNEWS.COM, SOLO -- Suasana kerukunan umat beragama terlihat di Desa Joyodiningratan, Keratonan, Serengan, Surakarta, Jumat (24/12/2010). Petang sekitar pukul 18.00 WIB, Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan (GKJJ) menggelar Misa Natal pertama. Pada saat bersamaan, tepat di samping gereja, Masjid Al-Hikmah menggelar salat Magrib.
Meski ibadah kedua pemeluk agama itu dilaksanakan dalam waktu bersamaan, tak ada yang mempersoalkan. Umat Islam maupun Kristen melaksanakan ibadahnya masing-masing secara khusyu.
"Tidak ada masalah, kami tetap menjalankan ibadah masing-masing tanpa merasa terganggu," kata Ali Maksum, warga setempat saat akan melaksanakan salat.
Jarak antara masjid dan gereja memang berdempetan, hanya disekat tembok beton sebagai pemisah. Masjid seukuran lapangan basket, memiliki dua lantai. Sedangkan luas gereja, dua kali ukuran masjid.
Begitu suara adzan magrib dikumandangkan, umat muslim langsung berdatangan. Umat Kristiani juga berdatangan ke gereja, karena memang misa digelar pukul 18.00 WIB. Sesekali terlihat antara mereka yang ke masjid dan ke gereja saling sapa.
Di dalam masjid, ratusan umat muslim melaksanakan salat Magrib. Suara kebaktian dari gereja sama sekali tak terdengar di dalam masjid. Begitu juga sebaliknya, suara salat dari masjid juga tak terdengat di dalam gereja.
Menurut Ali, masjid dan gereja sudah berdampingan sejak puluhan tahun lalu. "Kalau menurut cerita, masjid dibangun tahun 1947. Sedang gereja sebelum tahun itu. Selama puluhan tahun kami hidup rukun" katanya.
Hal senada juga diungkapkan Agus Mulyanto, "Toleransi umat beragama di sini terpupuk baik. Kadang kami juga saling bantu saat perayaan hari raya masing-masing," ujar pemeluk Kristen itu.