Piala AFF 2010
Jangan Salah Perhitungan Markus!
Markus Horison pun menjadi kiper yang hobi untuk membuat pendukung setia Merah Putih menahan napas atas aksi terbangnya keluar dari mulut gawang.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Statistik membuktikan itu. Dalam lima laga yang telah dilakoni tim Garuda, gawang Markus hanya bobol dua kali. Sebuah catatan apik yang bisa dijadikan patokan betapa anak asuh Alfred Riedl menjadi tim yang paling sedikit kemasukan.
Markus tampil elegan, cukup percaya diri, dan cekatan menghalau tendangan sulit lawan ke sejumlah arah gawang meski beberapa kali dibumbui oleh aksi dramatisasi suami Kiki Amelia tersebut.
Pun harus menjadi catatan, Markus pun menjadi kiper yang hobi untuk membuat pendukung setia Merah Putih menahan napas atas aksi terbangnya keluar dari mulut gawang.
Tak jarang Markus keluar meninggalkan gawang hanya untuk memotong umpan panjang yang tak terlalu membahayakan atau dapat ditangani oleh pemain belakang Indonesia. Namun, aksi Markus ini terkadang menguntungkan lawan, dan justru membahayakan gawang Indonesia.
Markus juga berkali-kali melakukan salah perhitungan saat mengambil keputusan dalam upayanya mengamankan gawang Timnas. Satu blundernya yang paling fatal di AFF 2010 terjadi kala mengawal gawang Indonesia di semifinal leg pertama melawan Filipina. Beruntung berulang kali pula, bek-bek Indonesia bergantian menjadi 'kiper' mengantikan posisi Markus.
Tak bisa dipungkiri, faktor Markus ini bisa jadi keuntungan tim Malaysia guna memupus asa mulia Indonesia menjadi jawara di ajang Piala AFF 2010 untuk pertama kalinya. Bahkan tokoh nasional sekelas Din Syamsudin pun menilai ketidakhati-hatian Markus bisa jadi faktor kekalahan Indonesia di Final leg pertama nanti.
"Markus harus hati-hati jangan terlalu berani saat akan menangkap bola lambung," kata Din beberapa waktu lalu.
Di beberapa laga yang dimainkan di Indonesia, Markus berdalih bisingnya stadion menjadi satu di antara penyebab utama miss koordinasi dengan rekan-rekannya di garis pertahanan. Pun, kejadian ini kerap terulang.
Di Stadion Bukit Jalil, salah paham ini tentunya bisa berakibat sangat fatal. Malaysia berhasil mencuri gol, pendukung lawan kegirangan, dan stadion jelas bertambah bising! Untuk itu, pelatih Indonesia mengingatkan agar anak asuhnya tak kehilangan konsentrasi bermain.
Soal posisi Markus, Riedl sepertinya masih memberi kepercayaan kepada Markus, terlepas dari segala atribut kekurangannya tersebut. Refleks yang cepat, penempatan posisi yang apik, dan yang terpenting mampu beradaptasi dengan atmosfer pertandingan sepertinya membuat Riedl masih memberikan kesempatan buat Markus ketimbang Ferry Rotinsulu.
Namun kepercayaan tersebut tentunya harus dibayar tuntas oleh Markus dengan penampilan lugas. Kerap salah perhitungan dalam mengantisipasi umpan atau tendangan lawan bukan hanya mempenagruhi posisinya namun juga harapan juara bangsa ini. Jadi, jangan salah perhitungan Markus!