Kamis, 11 September 2025

Warga Luwu Raya Panik Setelah SMS Isu Tsunami Beredar

SMS itu berisi, gempa yang menggoyang dan menggetarkan rumah-rumah warga, akan diikuti dengan gelombang tsunami

Editor: Harismanto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sudirman
TRIBUNNEWS.COM, PALOPO
- Penyebab kepanikan warga di sejumlah kecamatan di Luwu Raya, Malili (Lutim), Masamba (Lutra) dan sebagian Luwu, menyusul gempa 6,1 SR, Selasa (15/2/2011) pukul 21.22 wita, semalam ternyata karena SMS berantai yang beredar di warga.

SMS itu berisi, gempa yang menggoyang dan menggetarkan rumah-rumah warga, akan diikuti dengan gelombang tsunami. Akibat SMS berantai ini, wrarga Balantang, Lutim Mengungsi.

Hingga, Rabu (16/2/2011), pukul 05.00 wita, seperti dilaporkan Aiptu Nurdi, warga Malili dan Sorowako mulai kembali ke rumah, setelah mengungsi ke dataran tinggi. Semalam, warga Sorowako, Kecamatan Nuha, dan Timampu, Kecamatan Towuti, Luwu Timur, sempat mengungsi.

Pihak BMKG telah mengumumkan jika gempa bumi yang terjadi pada pukul 21.22 Wita itu tidak berpotensi tsunami. Isu lain yang beredar berantai di warga, adalah retaknya tembok DAM Karebbe.

Gempa berkekuatan 6,1 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi tengah, sekitar pukul 21.33 Wita. Getaran gempa bahkan terasa hingga di Kota Palopo Sulawesi Selatan.

Sesuai data yang diperoleh dari BMKG, pusat gempa terjadi di kedalaman 21 Km, 2.45 LS - 121.49 BT, atau berada di 143 Km Tenggara Poso-Sulteng, 155 Km Timur Laut Palopo-Sulsel, 207 Km Barat Laut Kendari-Sulawesi Tenggara. Meskipun begitu, BMKG menjamin gempa tidak berpotensi tsunami. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini