Sebutan 'Indon' Ulah Penjelekan dari Media Massa Malaysia
Sebutan 'Indon' dari Malaysia bagi para warga negara Indonesia yang tinggal di negeri Jiran tersebut
Editor:
Prawira
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebutan 'Indon' dari Malaysia bagi para warga negara Indonesia yang tinggal di negeri Jiran tersebut muncul lantaran ulah media massa. Pers Malaysia dianggap tidak netral dan berpihak kepada kepentingan politik tertentu.
"Sebutan 'Indon' karena media Malaysia dikontrol satu kepentingan politik tak ada kontrol efektif, korannya terus memberitakan tidak friendly sama sekali, seolah-olah tidak senang dengan Indonesia adalah great leaders dan best Friendly, " ujar mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim saat acara diskusi di Bakoel Cafe, Jakarta, Selasa(12/10/2010).
Menurut Anwar, pada kenyataannya rakyat Malaysia sangat menyukai Indonesia. "Saya ulang bahwa umumnya rakyat Malaysia senang dengan Indonesia semua positif tentang Indonesia, jika ingin honey moon ke Bali atau mau berlibur pasti ingat ke Danau Toba,tak boleh kita remehkan," jelasnya.
Karena itulah, Anwar memperingatkan kepada para pejabat-pejabat di pemerintahan Malaysia, janganlah selalu berbuat arogan kepada Indonesia untuk kemudian mengorbankan rakyat dengan memunculkan isu-isu yang dapat memicu hubungan Indonesia-Malaysia.
"Tak boleh kita teruskan sikap arogan, tak mampu kita bicara mufakat, kalau orang Indonesia merasa terhina, kan aneh. Jangan terbatas sentimen politik yang sombong, saya merasa menolak kalau ada penderitaan rakyat, apa salahnya ambil action, " tandasnya.
Sekedar diketahui, sebutan 'Indon' adalah julukan bagi para warga negara Indonesia yang berada di Malaysia. Julukan tersebut berkonotasi negatif dan selalu memunculkan friksi antara kedua negara. Sebab, 'Indon' sendiri menurut pengertian rakyat Malaysia adalah berarti budak.
