Kamis, 11 September 2025

Siswi SMA Semesta Semarang Juara NYAI ke-4

Dengan persiapan yang minim, Dini Esfandiari dan Shofi Delaila Herdi, siswi SMP semesta Semarang menjadi juara NYAI

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Prawira
zoom-inlihat foto Siswi SMA Semesta Semarang Juara NYAI ke-4
TRIBUNNEWS.COM/ADI SUHENDI
Dini Esfandiari (kiri) dan Shofi Delaila (kanan) mendapat penghargaan dan hadiah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai juara pertama National Young Inventor Awards (NYIA) ke-4 2011 di Gedung LIPI, Jakarta, selasa (4/10/2011).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dengan persiapan yang minim, Dini Esfandiari dan Shofi Delaila Herdi, siswi SMP semesta Semarang menjadi juara pertama National Young Inventor Award (NYAI) ke 4. Acara ini diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengatuhan Indonesia (LIPI) bersama Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 di Gedung LIPI, Jakarta, 3-4 September 2011.

Kedua siswi kelas 3 SMA ini hanya satu minggu memersiapkan segala sesuatunya untuk berkompetisi dengan puluhan peserta lainnya. Dini dan Shofi hanya membawa perlengkapan yang dipersyaratkan panitia dari Semarang ke Jakarta.

"Kita hanya membawa alat (Mini Multi Commander/MMC temuan mereka), banner, dan brosur. Memang itu yang diwajibkan panitia untuk lomba ini," kata Dini saat ditemui Tribunnews.com di Gedung LIPI Jakarta, Selasa (4/10/2011).

Saat itu Dini dan Shofi datang paling awal ke gedung LIPI, Senin (3/10/2011) untuk mengikuti lomba. Sehingga, ke dua siswa tersebut yang ditemani seorang guru pembimbingnya kembali ke wisma karena acara baru dimulai pukul 12.00 WIB.

"Waktu pertama datang kita paling awal dan tidak tahu jadwal, kemudian kita pun kembali Ke Wisma karena kita datang pukul 06.00 WIB," kenangnya.

Setelah beristirahat beberapa saat, kedua belia tersebut kembali ke Gedung LIPI untuk memajangkan hasil karya di stand yang dipersiapkan panitia. Saat akan memajangkan hasil karyanya, mereka kembali merasa tidak percaya diri alias tidak PD saat melihat peserta lain dengan persiapan yang lebih matang untuk memamerkan hasil karyanya.

"Saat kita melakukan persipan untuk pameran, kita bingung mau ngapain, karena alatnya (hasil karyanya) simpel, tidak butuh apa-apa lagi," ungkap Dini.

Kemudian saat mereka memajangkan karyanya, kebingungan kembali muncul karena mereka tidak tahu jurinya yang mana. "Sampai beberapa jam kita tidak tahu jurinya yang mana karena banyak yang berlalu lalang. Akhirnya kita tahu, jurinya ternyata memakai baju LIPI. Kemudian kita sambut dan di bilang 'mari pak'. kemudian tiga juri tersebut ikut semua," tuturnya.

karena persiapan yang minim, kedua siswi tersebut berfikir bahwa untuk memenangkan lomba maka harus memaksimalkan presentasi kepada juri. Sampai akhirnya mereka pun terpilih menjadi juara pertama.

Terinspirasi Banyaknya Kertas yang Teroakai di Restoran

Mini Multi Commander (MMC) alat yang diciptakan Dini Esfandiari dan Shofi Delaila Herdi terinspirasi dari banyaknya kertas yang digunakan restoran-restoran di Semarang.

Kertas untuk mencatat menu makanan pelanggan berdasarkan hasil survey mereka setiap restoran bisa mengeluarkan uang Rp 1 juta untuk kertas catetan pemesanan pelanggan.

Mereka pun mulai berfikir panjang bila banyak kertas yang dipakai berati banyak pohon yang akan ditebang, sehingga timbulah ide untuk membuat alat perekam pesanan makanan pelanggan sederhana.

"Alat ini murah, aplikatif dan mudah digunakan," kata Shofi Delaila Herdi saat ditemui tribun di Gedung LIPI Jakarta, Selasa (4/10/2011).

Memang alat tersebut sangat murah hanya dengan rangkaiaan sederhana berupa alat perekam ISD 25120 dengan bahan utama tabung bekas snack kentang. Alat tersebut bisa digunakan untuk merekam suara pelanggan yang memesan makanan, sehingga tidak perlu menulis lagi di kertas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini