SM*SH Berat Diongkos
Demam boy band seperti saat kelompok musik SM*SH datang tidak akan menggusur dominasi band pop, mengingat ongkos produksi mereka akan lebih tinggi.
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demam boy band seperti saat kelompok musik SM*SH datang tidak akan menggusur dominasi band pop Melayu seperti ST 12 dan Wali di blantika musik Indonesia. Sebab, boy band tersebut akan tertahan karena ongkos prosuksi yang tinggi.
"Kalau untuk menggeser dominasi musik pop Melayu, saya kira susah. Mereka (SM*SH), belum mampu mencipta lagu-lagu sendiri. Berarti, cost produksi untuk album mereka akan tinggi sekali dibanding dengan ST12 yang bisa mencipta lagu-lagu sendiri," ujarnya pengamat musik Bens Leo di ujung telepon.
Seperti diketahui, lanjut Bens, boy band tersebut menyanyikan lagu-lagu recycle. Untuk itu, mereka harus membeli lagu-lagu. Dan itu mahal sekali. Mereka juga harus membeli aransemen yang biayanya juga cukup mahal.
Belum lagi, selera pasar yang saat ini cenderung mengarah kepada musik pop Melayu. Mereka akan menemui kesulitan untuk meraih dominasi tersebut. "Band sekarang kuat di musik Melayu," serunya.
Karena itu, Bens Leo pun menyarankan supaya SM*SH mulai menciptakan lagu sendiri untuk menekan cost yang tinggi itu.