Istri Adalah Kunci Pemberantasan Korupsi
Dengan tak banyak menuntut dan selalu mempertanyakan kehalalan uang dibawa pulang, maka istri sudah melakukan pencegahan praktik korupsi.
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
"Figur ibu dalam rumah tangga sangat strategis. Ia tidak hanya sebagai istri dari suaminya serta ibu dari anak-anak, tetapi
lebih dari itu peran istri dalam menyelamatkan suami dan keluarganya," ungkap Wakil Gubernur Sumsel H Eddy Yusuf SH, MM pada peringtan Hari Ibu ke-82 di Gedung Wanita Palembang, Rabu (22/12/2010).
Eddy mengatakan, sudah banyak slogan antikorupsi dan pencegahan korupsi tanpa melibatkan peran dan fungsi istri. Padahal, istri memiliki posisi strategis dalam pembinaan keluarga dan dukungan kepada suami.
"Kalau sudah tahu pangkat suaminya, tetapi membawa pulang uang yang dalam jumlah lebih, maka istri wajib menanyakan asal usul uang itu. Kalau hanya menerima dan istri banyak tuntutan, maka bisa mendorong suami untuk melanggar hukum," paparnya.
Sebagai Wakil Gubernur, Eddy Yusuf mengaku, keberadaan dirinya tidak lepas dari doa sang ibu. Untuk itulah, ia sangat menghargai dan menghormati ibu dan ibu-ibu yang lain yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik anak-anaknya.
"Salam untuk ibu-ibu semua, dan selamat hari ibu," katanya.
Menyikapi fenomena pertikaian antara ibu dan anak-anak, seperti yang ditayangkan di TV. Eddy Yusuf mengaku sangat prihatin.
"Mana ada di dunia ini seorang ibu mau berbuat jahat terhadap anaknya yang dikeluarkan dari rahimnya, kecuali ibu yang sudah tidak waras lagi," katanya.
Ketua Umum Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Sumsel dr Hj Halifah Mahyudin mengatakan, pada puncak peringatan Hari Ibu, BKOW memberikan penghargaan kepada tokoh wanita yang berjasa atas kiprahnya dalam mendorong harkat dan martabat wanita serta kepada tokoh pemerintahan yang ikut memperhatikan dan aktif dalam kegiatan kewanitaan.