Kamis, 11 September 2025

Pascaerupsi Merapi

Distribusi BBM ke Magelang Tersendat

Banjir lahar dingin Gunung Merapi di Kali Putih yang menimbul jalur utama Jogja-Magelang, ganggu penyaluran distribusi Bahan Bakar Minyak

Editor: Kisdiantoro
zoom-inlihat foto Distribusi BBM ke Magelang Tersendat
Tribunnews.com/Bramasto Adhy
Dua buah backhoe mengeruk pasir yang menutupi Jalan Raya Jogja-Magelang KM 23, Rabu (8/12) malam. Aliran Sungai Putih meluap dengan membawa material pasir dan batu kali hingga ke badan jalan.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hanan Wiyoko

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Banjir lahar dingin Gunung Merapi di Kali Putih yang menimbul jalur utama Jogja-Magelang, ganggu penyaluran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM). Rabu (8/12/2010) malam. Sedikitnya 14 tangki dari Depo Pertamina Depo Rewulu Yogyakarta untuk pasikan wilayah Magelang, sudah tertahan enam jam.

Belasan truk tangki itu terlihat parkir berderet di SPBU Sucen,Magelang. Para sopir truk tangki berkapasitas 16 ribu liter dan 24 ribu liter itu memilih beristirahat di sekitar lokasi. Mereka tak bisa lewat, karena jalan utama Jogja-Magelang, tepatnya jalan di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah, tertimbun lumpur.

"Distribusi bensin dan solar malam ini tersendat akibat penutupan jalur. Saya lebih baik menunggu hingga jalan ini selesai dibersihkan daripada memutar lewat jalur alternatif," kata sopir tangki, M Burhan (52) asal Yogyakarta yang ditemui di SPBU Sucen.

Kata dia, sudah ada tiga sopir yang memilih lewat jalur alternatif ke Magelang lewat Kalibawang namun juga terjebak macet. "Makanya kami memilih tetap di sini. Tak tahu sampai kapan pembersihan lumpur itu selesai," imbu pria berbadan gemuk tersebut.

Selain menghambat distribusi BBM, penutupan jalur utama ke dua kota besar juga mengakibatkan gangguan transportasi darat lainnya. Banyak bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), kendaraan pribadi dan travel yang terjebak kemacetan panjang.

Karena tak sabar, kebanyakan penumpang memilih turun dari bus dan menyebarang endapan lumpur yang masih basah. Mereka harus berjalan kaki sekitar lebih dari satu kilometer untuk mencapai ujung jalan seberang.

Pantauan di lokasi luapan banjir lahar dingin, saat ini para pekerja, relawan dan warga terus membersihkan lumpur dan batuan vulkanik dari atas jalan raya. Endapan lumpur cukup tebal, hingga semalam baru sebagian ruas jalan yang bisa dibersihkan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini