Kamis, 11 September 2025

Natal 2010

Rela Antre Dandan ke Salon Demi Natalan Adat Jawa

Jemaat Gereja Katolik Purbowardayan Surakarta, rela mengantre di salon untuk berdandan tradisional Jawa demi menghadiri Misa Natal pertama di gereja.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal

TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Yunanita (43), seorang jemaat Gereja Katolik Purbowardayan Surakarta, rela mengantre di salon dari pukul jam 10.00 WIB untuk berdandan tradisional Jawa demi menghadiri Misa Natal pertama di gereja.

"Antrenya kan banyak, sanggul saya baru selesai pukul 16.00 WIB," ujar perempuan warga Jagalan Surakarta usai upacara perayaan Natal, Jumat (24/12/2010).

Meski harus bersusah payah dan merasa bosan mengantre lebih dari empat jam, ia melakukannya dengan senang hati.

Ia mendapat urutan antrean ketiga setelah dua jemaat lain yang juga memakai jasa salon yang sama.

"Satu orang butuh dua jam untuk dirias," kata perempuan yang mengenakan kebaya warna merah muda itu.

Menurutnya, untuk menyambut hari istimewa kelahiran Yesus Kristus, penampilan dan pakaian yang ia kenakan pun harus istimewa.

"Kebetulan dari gereja ada program Misa Natal dengan adat Jawa," tambahnya.

Tidak hanya jamaat putri yang memakai sanggul dan kebaya Jawa lengkap, jemaat putra juga mengenakan pakaian beskap lengkap dengan kerisnya.

FX Joko Wiyono, panitia pelaksana Misa mengungkapkan pihak gereja sengaja mengadakan misa adat Jawa ini demi melestarikan budaya jawa.

Tidak hanya pakaian bernuansa Jawa, bahasa dalam misa ini  juga menggunakan bahasa Jawa. Bahkan, musik pengiring juga menggunakan alat musik gamelan lengkap.

Menurut Joko, hal ini sudah menjadi tradisi di gereja tersebut. "Walaupun tidak semua pakai pakaian adat, minimal panitia dan pengurus semua mengenakan pakaian adat," lanjutnya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini