Kamis, 11 September 2025

Blog Tribunners

Reshuffle Kabinet

Mengapa Partai Golkar Menggulirkan Wacana Reshuffle Kabinet?

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar Priyo Budi Santoso tiba-tiba menjelaskan kepada wartawan seputar kabar rencana perombakan Kabinet

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Yudie Thirzano
zoom-inlihat foto Mengapa Partai Golkar Menggulirkan Wacana Reshuffle Kabinet?
tribunnews.com/herudin
Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana reshuffle (perombakan) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II kembali mengemuka. Pada Jumat (16/9/2011), akhir pekan lalu, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar Priyo Budi Santoso tiba-tiba menjelaskan kepada wartawan seputar kabar rencana perombakan Kabinet.

Padahal belum ada penjelasan resmi dari Presiden SBY atau bahkan pihak Istana Kepresidenan akan adanya reshuffle Kabinet. Priyo kepada wartawan mengatakan sinyal reshuffle Kabinet muncul dari pernyataan Mensesneg Sudi Silalahi.

"Dari pernyataan Sudi Silalahi evaluasi bisa dilakukan Presiden untuk hal-hal yang bersifat kedinasan kinerja dan pribadi. Ini bahasa terang benderang," ujar Priyo.

Sehari sebelumnya Sudi ditanya pers mengenai banyak masalah yang dihadapi menteri mengatakan semua hal yang menimpa menteri menjadi bahan evaluasi.

Kemarin, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam secara terang-terangan menuding ada pihak yang mengatur dan sengaja mewacanakan reshuffle Kabinet.

"Tidak tahu saya (akan ada reshuffle). Tapi kan orang-orang itu baca karena pengen (jadi menteri) yah reshuffle. Ingin dipanggil (SBY)," kata Dipo Alam.

Dia tidak menuding langsung siapa pihak dimaksud namun bincang-bincang beberapa pihak di Istana Kepresidenan tampaknya Partai Golkar berkeinginan kuat adanya reshuffle Kabinet.
Secara mengejutkan pula Ketua DPP Partai Golkar yang kini menjabat Menko Kesra Agung Laksono datang sendirian menghadap Presiden SBY kemarin.

Dia membantah dipanggil Presiden untuk membicarakan reshuffle, termasuk dibantah pula soal rencana penambahan kader Golkar di kursi Kabinet. "Ah tidak ada itu," ujarnya.

Dipo Alam menduga ada skenario tertentu dibalik wacana reshuffle yang satu rangkaian dengan publikasi sebuah lembaga survei yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut perlunya reshuffle Kabinet ditengah jebloknya tingkat kepercayaan pemerintahan SBY-Boediono.

"Kan waktu ada (wacana) reshuffle kemarin juga (orang-orang itu) bikin statement akan membentuk Dewan apa gitu yang bawa-bawa nama mahasiswa. Tapi yang ngomong (itu) orang bangkotan semua, orang tua-tua karena ingin (ada) reshuffle. Yah LSI bikin untuk reshuffle. Orang-orang bangkokan ngajak-ngajak band. Karena apa yah, karena dekat-dekat reshuffle siapa tahu (diangkat jadi menteri)," ujar Dipo Alam.

Kini bola reshuffle Kabinet ada di tangan Presiden SBY seperti dkemukakan Juru Bicara Presiden kalau soal reshuffle Kabinet adalah hak prerogatif Presiden dan yang tahu soal apakah akan ada reshuffle Kainet hanya Presiden.

Namun patut disayangkan hingga sekarang Presiden SBY belum memberikan tanggapan apapun kepada publik mengenai wacana reshuffle Kabinet. Ini membut publik menduga-duga apa benar SBY akan melakukan reshuffle Kabinet.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini