Aliran Sesat di Maros
Heboh Salat Pakai Bahasa Makassar
Aliran sesat itu dipimpin Daeng Kulle. Pengikut aliran ini telah berjumlah 50 orang, terdiri dari orang dewasa dan anak -anak
Editor:
Dahlan Dahi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rasmi Ridjang Sikati
TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Aliran sesat menyebar di Dusun Laiya,
Desa Matajang, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Kabupaten Maros.
Aliran sesat di desa tetangga Makassar ini dipimpin Daeng Kulle. Pengikut aliran ini telah berjumlah 50 orang, terdiri dari orang dewasa dan anak -anak.
Aliran ini mempercayai adanya Tuhan di atas Allah SWT, yang bernama Ahad Soth.Mereka menganggap Nabi Muhammad sebagai Tuhan di atas
Allah SWT. Ajaran ini berdiri baru sekitar tiga bulan.
Bahasa yang digunakan Ahad Soht adalah bahasa Arab bercampur Makassar. Ahad Soth mengaku mendapatkan bahasa itu dari Wali Songo titisan Karaeng Daeng Paturu.