Kamis, 11 September 2025

Sopir Angkot Manado Protes Rencana Operasional Fifty-fifty

Kendati baru diujicobakan per 1 Agustus mendatang, namun sejumlah sopir angkot mengaku siap merapatkan barisan menolak rencana uji coba

Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribun Manado

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kendati baru diujicobakan per 1 Agustus mendatang, namun sejumlah sopir angkot mengaku siap merapatkan barisan menolak rencana uji coba operasional angkot fifty-fifty, alias setiap hari hanya setengah jumlah angkot di Manado yang diizinkan beroperasi mengangkut penumpang.

Ketua Basis Tuminting, Syah Ardin Noho menegaskan, pihaknya akan menggelar unjuk rasa besar-besaran jika rencana itu dilaksanakan.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan basis lainnya. Pasalnya, kebijakan itu hanya akan mengurangi pendapatan mereka.

"Kami akan unjuk rasa besar-besaran jika fifty-fifty diberlakukan," janjinya, Senin (25/7/2011). Noho menambahkan, alasan dirinya menolak kebijakan itu jelas, karena kebijakan itu hanya bagus di atas kertas saja.

"Jika diberlakukan sudah dipastikan akan merugikan para sopir dan pemilik angkot," katanya. Faktor penyebab terjadinya kemacetan di Manado bukanlah angkot, melainkan pertumbuhan kendaraan plat hitam yang pesat. Sebab sejak 2006 angkot sudah tidak ada penambahan.

Jika dibandingkan kota lain, seperti Bogor yang dikenal dengan "kota sejuta angkot", jumlah angkot di Manado tidak seberapa.

Terpisah, Kepala Dishub Manado YB Waworuntu mengatakan uji coba itu memang guna mengatasi kemacetan.

"Rencanya 1 Agustus mendatang ujicoba akan kami berlakukan," sebutnya di sela Seminar Sustanable Ecotourism Development in Indonesia di Sintesa Peninsula Hotel, kemarin.

Waworuntu mengatakan, jika hasil uji coba tersebut baik, pihaknya akan mematenkan. Tahap awal sebutnya, uji coba mencakup trayek Tuminting-Pusat Kota.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini