Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir 3 Tahun

Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya dan Teddy Malaka
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Support Manager PT Surveyor Indonesia (SI) Heriyanto menjelaskan pihaknya saat ini hanya melakukan studi kelayakan apakah di Muntok bisa dibangun PLTN atau tidak.

Jika hasilnya berbagai survei yang menyangkut banyak aspek menghasilkan kesimpulan tidak layak, maka PLTN tidak akan dibangun di daerah itu. Sebaliknya jika hasilnya layak, maka PLTN bisa dibangun.

"Setidaknya kita memerlukan waktu tiga tahun untuk melakukan studi kelayakan ini termasuk sosial budaya masyarakat," kata Heriyanto saat sosialisasi kegiatan studi tapak PLTN di Kampung Menjelang Kecamatan Muntok, Rabu (12/10/2011).

Salah satu survei yang bakal dilakukan adalah survei seismic. Rencananya SI akan melakukan peledakan di 300 titik untuk membuat peta risiko gempa di daerah yang akan dijadikan lokasi tapak PLTN.

Heriyanto mengatakan satu titik akan dipasang peledak seberat 1 kg di kedalaman 20 meter. Pemasangan bahan peledak ini akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

PT SI ditunjuk untuk melakukan studi kelayakan tapak PLTN di Bangka Barat. Sejumlah kegiatan telah disiapkan. Namun dari berbagai tahap survei itu, yang paling mengakibatkan gangguan pada masyarakat adalah tahap peledakan. Tapi Heriyanto menampik kekhawatiran ini.

"Baru akan kita laksanakan pada tahun 2012 nanti dan dilakukan bertahap, tidak sekaligus sehingga dampaknya tidak dirasakan oleh masyarakat," kata Heriyanto

Selain di darat, Heriyanto mengatakan survei seismic juga akan dilakukan di laut. Selain itu akan dipasang 10 unit alat monitor kegempaan atau seismograph network di Pulau Bangka.

Dalam kegiatan sisialisasi ini, tim dari SI selain membuka ruang dialog juga melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bangka Barat. Warga yang datang juga mendapatkan doorprize berisi berbagai hadiah. (*)