Blog Tribunners
Coba Tengok Model Pesantren di Zaman Nabi
Setelah beberapa lama Nabi Besar hijrah dan menetap di Madinah, datang beberapa orang Arab
Penulis:
Muhammmadbayuisa
Editor:
Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Setelah beberapa lama Nabi Besar hijrah dan menetap di Madinah, datang beberapa orang Arab pegunungan dari tempat yang jauh mendapatkan Nabi.Mereka datang dengan tidak membawa bekal, juga tidak mau bekerja untuk keperluan hidup sehari-hari, seperti kebiasaan orang-orang pegunungan, ditambah lagi oleh apa yang dilihat dan diterima mereka dari orang Al Anshaar. Disamping itu rombongan kecil ini datang hendak mempelajari Islam dengan tidak memikirkan kehidupannya Mereka hidup dari sedekah-sedekah saja. sudah barang tentu didalam masyarakat Madinah yang amat harmonis, beban seperti ini tidak akan menimbulkan perasaan suatu apapun juga untuk memikul hidup beberapa orang tersebut.
Nabi tidak menyebut suatu apa bagi mereka, karena secara psikologis harus demikian. Untuk perumahan, mereka meminta kepada Rasul supaya diizinkan tidur pada suatu bagian beratap dari Masjid Nabi dibagian beranda nya. Kemudian hari , tempat tersebut dinamakan " Shuffah" dan orang yang tinggal disana terkenal dengan nama " Ahli-ahli Shuffah", artinya : pelajar-pelajar agama yang bertempat diberanda (shuffah) masjid rasul.
Tugas mereka disana hanya mempelajari agama dengan langsung daripada Nabi Besar, menghafal Al Qur'an dan lain-lain bagian dari agama Islam. Dengan lain perkataan, tugas dan cita-cita mereka adalah baik sekali, sebagai pelajar-pelajar yang idealis. Untuk keperluan hidup mereka, Nabi Besar sendiri yang selalu memberi makan mereka daripada kelebihan beliau atau daripada harta-harta zakat sesudahnya zakat mulai berjalan dalam Islam.
Diantara rombongan orang Arab pegunungan itu termasuk ABU HURAIRAH. yaitu sahabat Nabi yang sangat terkenal. Ia berasal dari Suku daus di negeri Yaman. Abu Hurairah berbeda dari yang lainnya. Ia ingin mengetahui banyak hal serta mengikuti perkembangan peristiwa Rasul, terus menerus 10 tahun beliau disamping Rasulullah SAW.
Nabi tidak menyebut suatu apa bagi mereka, karena secara psikologis harus demikian. Untuk perumahan, mereka meminta kepada Rasul supaya diizinkan tidur pada suatu bagian beratap dari Masjid Nabi dibagian beranda nya. Kemudian hari , tempat tersebut dinamakan " Shuffah" dan orang yang tinggal disana terkenal dengan nama " Ahli-ahli Shuffah", artinya : pelajar-pelajar agama yang bertempat diberanda (shuffah) masjid rasul.
Tugas mereka disana hanya mempelajari agama dengan langsung daripada Nabi Besar, menghafal Al Qur'an dan lain-lain bagian dari agama Islam. Dengan lain perkataan, tugas dan cita-cita mereka adalah baik sekali, sebagai pelajar-pelajar yang idealis. Untuk keperluan hidup mereka, Nabi Besar sendiri yang selalu memberi makan mereka daripada kelebihan beliau atau daripada harta-harta zakat sesudahnya zakat mulai berjalan dalam Islam.
Diantara rombongan orang Arab pegunungan itu termasuk ABU HURAIRAH. yaitu sahabat Nabi yang sangat terkenal. Ia berasal dari Suku daus di negeri Yaman. Abu Hurairah berbeda dari yang lainnya. Ia ingin mengetahui banyak hal serta mengikuti perkembangan peristiwa Rasul, terus menerus 10 tahun beliau disamping Rasulullah SAW.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rekomendasi untuk Anda