Merapi Meletus
Ponimin: Mungkin Petruk Nagih Janji
Kemunculan awan mirip Petruk, tokoh punakawan itu, menyedot perhatian publik dan media massa.
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Tjatur Wisanggeni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARA -- Kemunculan awan mirip Petruk, tokoh punakawan itu, menyedot perhatian publik dan media massa. Ada sebagian orang yang mengartikannya sebagai sebuah peringatan tanda bahaya.
Bahkan, Ponimin Solehan, (50), seorang warga Kaliadem yang digadang-gadang bakal menggantikan posisi almarhum Mbah Maridjan sebagai juru kunci Gunung Merapi juga dimintai komentarnya oleh media massa.
Namun, saat diminta komentarnya mengenai kemunculan awan petruk itu, Ponimin tidak terlalu banyak bicara.
"Saya tidak tahu persis. Petruk kan cuma abdi dalem. Mungkin Petruk nagih janji kali. Tapi saya tidak tahu persis," katanya, Selasa, (02/11/2010), malam, saat ditemui Tribunnews di kediaman dokter Anna Ratih Wardani, di Dusun Ngentak, Umbulmartani, Ngemplak.
Tetapi, lanjut Ponimin, dirinya pernah berbincang-bincang dengan sekelompok masyarakat, dari perbincangan itu, dia menyimpulkan bahwa kemunculan awan petruk itu merupakan sebuah pertanda buruk atau peringatan Allah yang ditujukan kepada masyarakat setempat, untuk segera meninggalkan dusunnya. Itu dilakukan, supaya masyarakat bisa menyelamatkan diri dari letusan Gunung Merapi.
"Mungkin juga peringatan itu ditujukan kepada masyarakat supaya mengubah sikapnya jadi lebih baik. Sekarang Banyak orang saling menyalahkan. Banyak juga yang hamil di luar nikah. Tempat wisata juga dikotori. Ya mungkin itu peringatan," ujar Ponimin menirukan ucapan korban selamat dari terjangan awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi, Selasa, (26/10/2010), lalu itu.
Sebelum ditemui Tribunnews, malam itu, Ponimin dan istrinya yang bernama Yati, (42), sedang menerima beberapa tamu jauh dari Magelang. Tamunya itu merupakan kyai atau pemuka agama. Saat ditanya niat kedatangan tokoh-tokoh tersebut, lagi-lagi, Ponimin tidak mau banyak bicara.
"Mereka datang untuk menengok keadaan saya di sini. Mereka juga bertanya kepada saya, bagaimana saya dan keluarga bisa selamat dari terjangan awan panas. Pokoknya, mereka datang itu untuk bersilaturahmi," terangnya.(*)